Songgoriti dikenal sebagai obyek wisata pada abad ke-10 dengan adanya peninggalan kebudayaan dan peradaban candi Hindu.
Pada tahun 1984, perkembangan Songgoriti dimulai. Dibawah pengelolaan penduduk setempat, dengan kapasitas 4 buah kamar pemandian air panas, dimana sumber air panas tersebut dikenal dapat menyembuhkan penyakit kulit dan tulang.
Pada tahun 1955, dibangun lagi kamar, dari 4 kamar bertambah menjadi 8 kamar dengan system operasi 1 orang koordinator dan 4 orang pelaksana yang ditunjuk oleh aparat desa.
Pada tahun 1960, diadakan penambahan bangunan menjadi 4 buah kamar losmen. Dan pada tahun 1965 dikembangkan lagi menjadi hotel tetapi rencana tersebut gagal karena peristiwa G 30/S PKI.
Hotel Air Panas Alam Songgoriti dari tahun '60-'70 an mengalami perkembangan sehingga pada tahun 1971 diambil oleh PEMDA Malang yang pengolahannya dibawah pengawasan Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa. Dibawah pengolahan PD Jasa Yasa, hotel ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Pada tahun 1973 dari 8 kamar dibangun lagi gedung pertemuan. Selain itu losmen juga mengalami penambahan dari 4 buah menjadi 12 kamar dengan nama Mawar.
Dari tahun 1973-1976, pihak perusahaan Jasa Yasa menambah fasilitas kamar hotel 8 buah kamar dengan nama Anggrek, dibangun lagi sarana rekreasi bendungan (danau di depan Mawar dan Anggrek).
Pada tahun 1976-1979 perkembangan hotel ini makin pesatyakni dengan dibangunnya taman rekreasi, kolam renang, taman bermain anak-anak serta sebuah kantor receptionist. Dan 12 kamar yang diberi nama Teratai.
Pada tahun 1979-1991 perkembangan kamar hotel terus berlangsung yakni dengan dibangunya 8 kamar yang diberi nama Kenanga dan ditambah 8 losmen + 1 kamar.
Dengan semakin banyaknya hotel yang bermunculan, menimbulkan persaingan pihak PEMDA (Pemerintah Daerah) dan Swasta. Maka pada tanggal 1 Maret 1992 pihak PEMDA mengalami kesulitan pendanaan, sehingga pihak PEMDA menjalin kerjasama dengan PT Bumi Mas Songgoriti.
Bentuk badan usaha Hotel Air Panas Alam Songgoriti adalah Perusahaan Daerah (PD), sistem operasional hotel berada di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Malang dalam hal ini PD Jasa Yasa (berlokasi di Jl. Basuki Rahmat Malang).
Pada tahun 1992 sampai saat ini dalam kejayaannya telah menambah fasilitas 25 kamar cottage yang diberi nama Cempaka, 1 buah pasar dan renovasi fasilitas pendukung lainnya.
Fasilitas Kamar
Untuk tipe standard terdiri dari :
a) Tipe Mawar 12 kamar
b) Tipe Kenanga 8 kamar
c) Tipe Teratai 12 kamar
d) Tipe Anggrek 8 kamar
Sedangkan untuk tipe superior, terdiri dari :
a) Cempaka : 24 kamar
b) Wijaya Kusuma : 2 rumah dengan 4 kamar ( ruang tamu).
Tiap kamar dilengkapi dengan tempat tidur yang nyaman, shower (air panas belerang dan dingin), bath tube, TV warna dengan saluran lokal dan luar negeri, telepon dan teras pribadi.
Fasilitas Hall
a) Hall Cemara : kapasitas 100-200 orang
b) Hall Akasia : kapasitas 100-200 orang
c) Tribune : kapasitas 75-100 orang
Fasilitas restoran adalah : Pinus Restoran dengan kapasitas 60-82 kursi.
Fasilitas Penunjang
1) Spa dengan air panas alam dari dalam tanah, yang kaya dengan kandungan sulfur dan
mineral yang bermanfaat.
2) Kolam renang yang dilangkapi dengan bar dan gemerlap lampu.
3) Dua lapangan tenis, taman bermain anak-anak dan area jogging.
4) Ruang rapat.
5) Kolam pemancingan.
6) Pasar sayur, buah-buahan dan peralatan dapur tradisional.
Rabu, 18 Juni 2008
Langganan:
Postingan (Atom)